TUGAS KELOMPOK MEMBUAT JURNAL DENGAN TEORI FERDINAND DE SAUSSURE
Nama : Dean Ramadhan Putera
NPM : 202146570016
JURNAL
1
Judul:
Analisis Film Parasite dengan Menggunakan Teori Ferdinand de Saussure
Tujuan
Penelitian: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penggunaan
Teori Ferdinand de Saussure dalam film Parasite (2019) karya Bong Joon-ho,
terutama dalam hal penggunaan struktur naratif dan perbedaan kelas sosial dalam
membangun makna dalam film.
Metode:
Penelitian ini dilakukan dengan cara menonton film Parasite dan menganalisis
data dari segi konsep-konsep yang digunakan dalam Teori Ferdinand de Saussure,
terutama mengenai hubungan antara tanda, makna, dan nilai. Data juga
dikumpulkan dari sumber-sumber teks yang relevan seperti artikel dan buku
terkait.
Analisis
Data: Hasil analisis menunjukkan bahwa film Parasite menggunakan struktur
naratif yang kompleks untuk membangun makna dalam film. Hal ini terlihat dari
penggunaan beberapa plot twist yang tidak terduga yang mengubah arah cerita.
Selain itu, film ini juga menggambarkan perbedaan kelas sosial dalam masyarakat
Korea Selatan, dengan penggunaan tanda dan simbol yang jelas menggambarkan
perbedaan antara keluarga kaya dan keluarga miskin.
Interpretasi
Hasil Analisis: Dalam film Parasite, Teori Ferdinand de Saussure dapat
digunakan untuk menganalisis bagaimana penggunaan tanda, makna, dan nilai
memengaruhi pembangunan makna dalam film. Dalam konteks perbedaan kelas sosial,
Teori Ferdinand de Saussure dapat digunakan untuk menganalisis bagaimana
tanda-tanda seperti ruang, pakaian, dan bahasa digunakan untuk membedakan
antara keluarga kaya dan keluarga miskin. Selain itu, struktur naratif kompleks
dalam film ini dapat dianalisis dengan menggunakan konsep sintagmatik dan
paradigmatik dalam Teori Ferdinand de Saussure.
Kesimpulan:
Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Teori Ferdinand de Saussure dapat
digunakan untuk menganalisis film, terutama dalam hal penggunaan tanda, makna,
dan nilai dalam pembangunan makna dalam film. Dalam film Parasite, Teori
Ferdinand de Saussure digunakan untuk menggambarkan perbedaan kelas sosial
dalam masyarakat Korea Selatan, dengan penggunaan tanda dan simbol yang jelas
menggambarkan perbedaan antara keluarga kaya dan keluarga miskin. Selain itu,
struktur naratif kompleks dalam film ini dapat dianalisis dengan menggunakan
konsep sintagmatik dan paradigmatik dalam Teori Ferdinand de Saussure.
JURNAL
2
Judul:
Analisis Film Hereditary dengan Menggunakan Teori Ferdinand de Saussure
Tujuan
Penelitian: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penggunaan
Teori Ferdinand de Saussure dalam film Hereditary (2018) karya Ari Aster,
terutama dalam hal penggunaan simbol dan tanda untuk membangun makna dalam
film.
Metode:
Penelitian ini dilakukan dengan cara menonton film Hereditary dan menganalisis
data dari segi konsep-konsep yang digunakan dalam Teori Ferdinand de Saussure,
terutama mengenai hubungan antara tanda, makna, dan nilai. Data juga
dikumpulkan dari sumber-sumber teks yang relevan seperti artikel dan buku
terkait.
Analisis
Data: Hasil analisis menunjukkan bahwa film Hereditary menggunakan simbol dan
tanda yang kuat untuk membangun makna dalam film. Hal ini terlihat dari
penggunaan sejumlah simbol yang terus muncul sepanjang film, seperti patung-patung,
buku-buku, dan lampu-lampu, yang semuanya memiliki arti dan makna yang dalam.
Selain itu, film ini juga menggambarkan hubungan keluarga yang kompleks, dan
simbol dan tanda digunakan untuk memperjelas dinamika keluarga.
Interpretasi
Hasil Analisis: Dalam film Hereditary, Teori Ferdinand de Saussure dapat
digunakan untuk menganalisis bagaimana penggunaan tanda, makna, dan nilai
memengaruhi pembangunan makna dalam film. Dalam konteks hubungan keluarga yang
kompleks, Teori Ferdinand de Saussure dapat digunakan untuk menganalisis
bagaimana tanda-tanda seperti buku-buku, patung-patung, dan lampu-lampu
digunakan untuk memperjelas dinamika keluarga. Selain itu, simbol dan tanda
yang kuat dalam film ini dapat dianalisis dengan menggunakan konsep sintagmatik
dan paradigmatik dalam Teori Ferdinand de Saussure.
Kesimpulan:
Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Teori Ferdinand de Saussure dapat
digunakan untuk menganalisis film, terutama dalam hal penggunaan tanda, makna,
dan nilai dalam pembangunan makna dalam film. Dalam film Hereditary, Teori
Ferdinand de Saussure digunakan untuk memperjelas hubungan keluarga yang
kompleks dengan penggunaan simbol dan tanda yang kuat. Selain itu, simbol dan
tanda yang kuat dalam film ini dapat dianalisis dengan menggunakan konsep
sintagmatik dan paradigmatik dalam Teori Ferdinand de Saussure.
JURNAL 3
Judul:
Analisis Semiotik Film The Shape of Water dengan Pendekatan Teori Ferdinand de
Saussure
Tujuan
Penelitian: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis elemen-elemen
semiotik dalam film The Shape of Water dengan menggunakan pendekatan teori
Ferdinand de Saussure. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana bahasa
film digunakan untuk mempresentasikan makna dan membangun naratif dalam film.
Metode
Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotik dengan
pendekatan teori Ferdinand de Saussure. Data penelitian dikumpulkan dengan
menonton film The Shape of Water dan mencatat elemen-elemen semiotik yang terdapat
dalam film, seperti simbol, tanda, bahasa, dan kode.
Analisis
Data: Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa film The Shape of Water
menggunakan berbagai elemen semiotik untuk membangun naratif dan
mempresentasikan makna. Simbol-simbol seperti air dan telur digunakan untuk
melambangkan tema kesuburan dan kemungkinan, sedangkan bahasa dan kode
digunakan untuk mengungkapkan hubungan antara karakter dalam film.
Interpretasi
Hasil Analisis: Interpretasi hasil analisis menunjukkan bahwa bahasa film dalam
The Shape of Water digunakan untuk membangun naratif dan mempresentasikan makna
dengan cara yang kompleks dan bermakna. Elemen semiotik seperti simbol, tanda,
bahasa, dan kode digunakan untuk membentuk makna dan mengungkapkan hubungan
antara karakter dalam film.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa film The Shape of Water
mengandung elemen semiotik yang kompleks dan bermakna. Pendekatan teori
Ferdinand de Saussure dapat digunakan untuk menganalisis bahasa film dalam film
ini dan membantu memahami bagaimana elemen-elemen semiotik digunakan untuk
membangun naratif dan mempresentasikan makna dalam film.
JURNAL
4
JUDUL:
Analisis Semiotik Film Dunkirk menggunakan Teori Ferdinand de Saussure
Tujuan
Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis film Dunkirk dengan menggunakan
teori Ferdinand de Saussure, khususnya dalam aspek hubungan antara tanda,
signifikasi, dan makna yang terkandung dalam film tersebut. Penelitian ini juga
bertujuan untuk memahami bagaimana konsep komunikasi dibangun dalam film
Dunkirk dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi pemahaman penonton terhadap
film.
Metode
Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotik dengan
mengumpulkan data dari adegan-adegan dalam film Dunkirk dan kemudian melakukan
analisis terhadap tanda-tanda yang terkandung dalam adegan tersebut. Data-data
dianalisis dengan menggunakan teori Ferdinand de Saussure untuk memahami konsep
signifikasi, signifikansi, dan makna yang terkandung dalam film.
Analisis Data: Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa film Dunkirk
mengandung banyak tanda-tanda yang dapat dianalisis dengan menggunakan teori
Ferdinand de Saussure. Dalam film ini, tanda-tanda yang terkandung di dalamnya
adalah bunyi tembakan, suara pesawat terbang, suara ombak laut, serta gerakan
para tokoh dalam film. Semua tanda ini kemudian diartikan dan dianalisis untuk
memahami makna yang ingin disampaikan oleh sutradara melalui film ini.
Interpretasi
Hasil: Melalui analisis semiotik menggunakan teori Ferdinand de Saussure, dapat
dipahami bahwa film Dunkirk memiliki banyak makna yang terkandung di dalamnya.
Salah satu makna yang terkandung adalah ketegangan yang tercipta dalam situasi
perang, yang ditunjukkan melalui tanda-tanda seperti suara tembakan dan gerakan
para tokoh dalam film. Selain itu, film Dunkirk juga menunjukkan pentingnya
kerja sama dan kebersamaan dalam menghadapi situasi yang sulit.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi, dapat disimpulkan bahwa film
Dunkirk merupakan film yang kaya akan tanda-tanda yang dapat dianalisis dengan
menggunakan teori Ferdinand de Saussure. Konsep signifikasi, signifikansi, dan
makna dapat diaplikasikan untuk memahami konsep komunikasi yang tercipta dalam
film ini. Film Dunkirk menunjukkan bahwa keberhasilan dalam menghadapi situasi
yang sulit dapat dicapai melalui kerja sama dan kebersamaan, serta pentingnya
pemahaman terhadap tanda-tanda yang terkandung dalam suatu situasi.
JURNAL
5
Judul
Jurnal: Analisis Semiotik Film Moonlight Menggunakan Teori Ferdinand de
Saussure
Tujuan
Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis film Moonlight
menggunakan teori Ferdinand de Saussure dalam kajian semiotik. Dalam penelitian
ini, akan dilakukan analisis mengenai tanda, signifikasi, dan makna yang
terkandung dalam film Moonlight, sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih
mendalam mengenai pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh sutradara melalui
film tersebut.
Metode
Penelitian: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
analitis. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik
simak dan catat, yang dilakukan dengan menonton film Moonlight secara
menyeluruh. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teori Ferdinand
de Saussure dalam kajian semiotik.
Analisis
Data: Hasil analisis menunjukkan bahwa film Moonlight menggunakan berbagai
tanda dan simbol untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada penonton. Dalam
film ini, tanda-tanda tersebut dihasilkan melalui visual dan dialog yang
digunakan. Selain itu, film ini juga menggunakan signifikasi untuk
memperlihatkan hubungan antara tanda-tanda tersebut dan memberikan makna yang
lebih dalam pada film.
Dalam
film Moonlight, terdapat beberapa elemen yang dapat dianalisis menggunakan
teori Ferdinand de Saussure dalam kajian semiotik. Pertama, film ini
menggunakan konsep binary opposition dalam menggambarkan karakter-karakter
dalam cerita. Misalnya, karakter Juan dan Teresa digambarkan sebagai orang yang
berbeda dari karakter utama dalam film, Chiron. Kedua, film ini juga
menggunakan konsep intertekstualitas dalam beberapa adegan, seperti adegan yang
menampilkan Chiron membaca buku berjudul "Black Boy" karya Richard
Wright.
Interpretasi
Hasil: penelitian menunjukkan bahwa film Moonlight menggunakan tanda-tanda yang
kompleks untuk menyampaikan pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh sutradara.
Pesan-pesan tersebut meliputi isu-isu sosial, seperti rasisme dan homofobia,
serta konflik internal yang dialami oleh karakter utama, Chiron. Melalui
penggunaan teori Ferdinand de Saussure dalam kajian semiotik, dapat dipahami
bahwa film ini memperlihatkan kompleksitas hubungan antara tanda, signifikasi,
dan makna dalam menyampaikan pesan-pesan tersebut.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi yang dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa film Moonlight menggunakan berbagai tanda, signifikasi, dan makna untuk
menyampaikan pesan-pesan sosial dan psikologis yang kompleks. Teori Ferdinand
de Saussure dalam kajian semiotik memberikan pendekatan yang tepat untuk
memahami kompleksitas hubungan antara tanda-tanda tersebut, dan memberikan
pemahaman yang lebih dalam tentang pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh
sutradara melalui film ini.
JURNAL
6
Jurnal:
Analisis Film The Revenant dengan Menggunakan Teori Ferdinand de Saussure
Tujuan
Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis film The Revenant
menggunakan teori Ferdinand de Saussure tentang struktur bahasa, terutama
mengenai hubungan antara tanda, makna, dan konsep realitas.
Metode
penelitan: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
film. Data dikumpulkan melalui pengamatan langsung terhadap film The Revenant
dan studi pustaka mengenai teori Ferdinand de Saussure. Data dianalisis melalui
pendekatan struktural dan interpretatif.
Analisis
Data: Film The Revenant memperlihatkan penggunaan tanda-tanda yang kompleks
dalam menyampaikan pesan dan makna. Ada berbagai tanda yang digunakan dalam
film, termasuk visual, musik, dialog, dan pengaturan ruang. Setiap tanda
mempunyai hubungan yang kompleks dengan makna yang dihasilkan dan konsep
realitas yang diwakilinya.
Dalam
film The Revenant, tanda visual sangat penting dalam menyampaikan pesan.
Penggunaan kamera dan pengaturan cahaya memberikan kesan emosi yang kuat dan
menggambarkan kondisi alam yang keras dan penuh tantangan. Tanda dialog juga
memberikan makna yang penting, terutama dalam menggambarkan konflik antara
karakter utama dan antagonisnya. Selain itu, tanda musik yang digunakan dalam
film ini sangat berperan dalam menguatkan emosi dan menggambarkan suasana di
dalam film.
Interpretasi
Hasil: Berdasarkan analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa film The Revenant
memperlihatkan kekuatan tanda-tanda dalam menciptakan makna dan memahamkan
konsep realitas. Film ini tidak hanya bercerita tentang perjuangan manusia
untuk bertahan hidup, tetapi juga memberikan pesan tentang kekuatan dan
pentingnya manusia dalam menghadapi alam yang keras dan penuh tantangan.
Kesimpulan:
Teori Ferdinand de Saussure sangat relevan dalam menganalisis film The
Revenant. Penggunaan tanda-tanda yang kompleks dalam film ini memberikan makna
yang kuat dan menggambarkan konsep realitas yang diwakilinya dengan baik. Dalam
menghasilkan makna tersebut, penting untuk mempertimbangkan hubungan antara
tanda, makna, dan konsep realitas. Dengan demikian, film The Revenant dapat
menjadi contoh yang baik dalam memahami kekuatan tanda dan makna dalam
menciptakan pesan dan memahamkan konsep realitas.
JURNAL
7
Jurnal:
Analisis Film The Revenant dengan Menggunakan Teori Ferdinand de Saussure
Tujuan
Penelitian: ini bertujuan untuk menganalisis film The Revenant menggunakan
teori Ferdinand de Saussure tentang struktur bahasa, terutama mengenai hubungan
antara tanda, makna, dan konsep realitas.
Metode:
penelitian ini adalah metode analisis film. Data dikumpulkan melalui pengamatan
langsung terhadap film The Revenant dan studi pustaka mengenai teori Ferdinand
de Saussure. Data dianalisis melalui pendekatan struktural dan interpretatif.
Analisis
Data: Film The Revenant memperlihatkan penggunaan tanda-tanda yang kompleks
dalam menyampaikan pesan dan makna. Ada berbagai tanda yang digunakan dalam
film, termasuk visual, musik, dialog, dan pengaturan ruang. Setiap tanda
mempunyai hubungan yang kompleks dengan makna yang dihasilkan dan konsep realitas
yang diwakilinya.
Dalam
film The Revenant, tanda visual sangat penting dalam menyampaikan pesan.
Penggunaan kamera dan pengaturan cahaya memberikan kesan emosi yang kuat dan
menggambarkan kondisi alam yang keras dan penuh tantangan. Tanda dialog juga memberikan
makna yang penting, terutama dalam menggambarkan konflik antara karakter utama
dan antagonisnya. Selain itu, tanda musik yang digunakan dalam film ini sangat
berperan dalam menguatkan emosi dan menggambarkan suasana di dalam film.
Interpretasi
Hasil: Berdasarkan analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa film The Revenant
memperlihatkan kekuatan tanda-tanda dalam menciptakan makna dan memahamkan
konsep realitas. Film ini tidak hanya bercerita tentang perjuangan manusia
untuk bertahan hidup, tetapi juga memberikan pesan tentang kekuatan dan
pentingnya manusia dalam menghadapi alam yang keras dan penuh tantangan.
Kesimpulan:
Teori Ferdinand de Saussure sangat relevan dalam menganalisis film The
Revenant. Penggunaan tanda-tanda yang kompleks dalam film ini memberikan makna
yang kuat dan menggambarkan konsep realitas yang diwakilinya dengan baik. Dalam
menghasilkan makna tersebut, penting untuk mempertimbangkan hubungan antara
tanda, makna, dan konsep realitas. Dengan demikian, film The Revenant dapat
menjadi contoh yang baik dalam memahami kekuatan tanda dan makna dalam
menciptakan pesan dan memahamkan konsep realitas.
JURNAL
8
Judul:
Analisis Semiotika Strukturalisme Ferdinand De Saussure pada Film "The
Godfather"
Tujuan
Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis film "The
Godfather" dari sudut pandang teori Ferdinand De Saussure tentang
strukturalisme dan semiotika.
Metode:
Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotika strukturalisme Ferdinand
De Saussure dengan melihat unsur-unsur struktural dalam film dan cara
penggunaan tanda dan simbol untuk menyampaikan makna.
Kumpulan
Data: Data dikumpulkan dengan menonton film "The Godfather" dan
mencatat semua unsur-unsur struktural seperti adegan, karakter, setting,
bahasa, simbol, dan tanda yang digunakan dalam film.
Analisis
Data: Analisis data dilakukan dengan melihat unsur-unsur struktural dalam film
dan cara penggunaan tanda dan simbol untuk menyampaikan makna. Dalam analisis,
digunakan tiga unsur penting dalam teori Ferdinand De Saussure: tanda, simbol,
dan sistem.
Dalam
film "The Godfather", terdapat penggunaan tanda dan simbol yang kuat
dalam menyampaikan makna. Karakter-karakter dalam film memiliki peran dan
fungsi masing-masing yang ditunjukkan oleh tanda-tanda yang digunakan.
Contohnya, karakter Vito Corleone sering kali ditunjukkan dengan simbol topi
fedora yang ia kenakan, sebagai simbol kekuatan dan kebijaksanaan dalam
keluarga mafia.
Selain
itu, film ini juga menggunakan sistem untuk menyampaikan makna. Sistem tersebut
adalah sistem keluarga mafia yang terdiri dari berbagai tingkatan dan hierarki.
Penggunaan bahasa dan istilah khusus dalam keluarga mafia juga merupakan bagian
dari sistem ini, yang menciptakan simbol-simbol dan tanda-tanda khusus.
Interpretasi
Hasil Analisis: Dalam film "The Godfather", penggunaan tanda dan
simbol menciptakan pemahaman yang kompleks tentang karakter-karakter dan dunia
keluarga mafia. Melalui analisis semiotika strukturalisme Ferdinand De
Saussure, kita dapat melihat bagaimana tanda-tanda dan simbol-simbol digunakan
untuk menciptakan makna dalam film.
Hasil
Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa film "The
Godfather" mengandung penggunaan tanda dan simbol yang kuat dalam
menyampaikan makna. Dalam analisis semiotika strukturalisme Ferdinand De
Saussure, kita dapat melihat bagaimana unsur-unsur struktural dan sistem
digunakan dalam film untuk menciptakan makna yang kompleks dan mendalam.
Kesimpulan:
Dalam penelitian ini, kita telah melihat bagaimana teori Ferdinand De Saussure
tentang strukturalisme dan semiotika dapat diterapkan pada film "The
Godfather". Penggunaan tanda dan simbol dalam film ini menciptakan
pemahaman yang kompleks tentang karakter dan dunia keluarga mafia, dan melalui
analisis semiotika strukturalisme Ferdinand De Saussure, kita dapat melihat
bagaimana unsur-unsur struktural dan sistem digunakan untuk menciptakan makna
dalam film.
JURNAL
9
Judul:
Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure Terhadap Iklan "Nike"
Tujuan
Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis iklan "Nike"
menggunakan teori semiotika Ferdinand De Saussure dan menginterpretasikan makna
yang tersembunyi di dalamnya.
Metode
Penelitian: Metode yang digunakan adalah analisis semiotika strukturalisme
Ferdinand De Saussure dengan mengidentifikasi tanda, signifikasi, dan sistem
semiotik yang terdapat dalam iklan "Nike".
Analisis
Data: Dalam iklan "Nike" ini, terdapat beberapa tanda yang dapat
diidentifikasi menggunakan teori semiotika Ferdinand De Saussure. Pertama,
tanda-tanda verbal yang terdiri dari tagline "Just Do It" yang
menandakan bahwa "Nike" merupakan merek yang mendorong para
pelanggannya untuk mengambil tindakan dan melakukan yang terbaik dalam hidup
mereka. Kedua, tanda-tanda visual yang terdiri dari gambar atlet-atlet terkenal
yang menandakan bahwa merek "Nike" merupakan merek yang dipercayai
oleh para atlet profesional.
Selain
itu, terdapat signifikasi yang dapat diinterpretasikan dari iklan ini. Pertama,
iklan ini menampilkan atlet-atlet terkenal yang menunjukkan bahwa
"Nike" merupakan merek yang dipercayai oleh para atlet profesional.
Kedua, gambar-gambar atlet tersebut juga menunjukkan bahwa "Nike"
merupakan merek yang mengejar kualitas dan performa yang baik.
Sistem
semiotik yang terdapat dalam iklan "Nike" adalah sistem semiotik
sosial dan budaya, di mana "Nike" dipercayai sebagai merek yang
populer dan dipercayai oleh masyarakat sebagai merek yang berkualitas dan dapat
dipercaya.
Interpretasi
hasil analisis: Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa iklan
"Nike" menggunakan berbagai tanda dan signifikasi untuk membangun
citra merek yang kuat dan terpercaya. Iklan ini juga menggunakan sistem
semiotik sosial dan budaya untuk memperkuat citra merek "Nike"
sebagai merek yang populer dan berkualitas.
Kesimpulan:
Dengan menganalisis iklan "Nike" menggunakan teori semiotika
Ferdinand De Saussure, dapat ditemukan makna-makna yang tersembunyi di dalam
iklan tersebut. Iklan ini membangun citra merek yang kuat dan terpercaya dengan
menggunakan berbagai tanda dan signifikasi serta sistem semiotik sosial dan
budaya.
JURNAL
10
Judul
Jurnal: Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure pada Film "The Hunger
Games"
Tujuan
Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis film "The Hunger
Games" menggunakan teori semiotika Ferdinand De Saussure, dengan fokus
pada analisis struktural dan makna dari elemen-elemen dalam film.
Metode
Penelitian: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
semiotika struktural Ferdinand De Saussure. Data dikumpulkan melalui pengamatan
film "The Hunger Games" dan didokumentasikan dalam bentuk catatan dan
transkripsi. Data kemudian dianalisis dengan mengidentifikasi elemen-elemen
dalam film dan hubungan antara elemen-elemen tersebut untuk mengungkapkan makna
dalam film.
Hasil
Analisis: Dalam analisis ini, terdapat beberapa elemen penting dalam film
"The Hunger Games" yang dianalisis menggunakan teori semiotika
Ferdinand De Saussure. Pertama, bahasa dalam film digunakan untuk mengungkapkan
makna yang mendalam, termasuk penggunaan dialek dan slang untuk menggambarkan
keadaan dan perasaan karakter. Kedua, simbol dan metafora digunakan secara luas
dalam film untuk mengungkapkan makna yang lebih dalam dari tindakan dan
kejadian dalam film. Ketiga, tata letak gambar dalam film, termasuk framing,
pencahayaan, dan tata letak visual, digunakan untuk menggambarkan suasana hati
dan emosi karakter, serta untuk mengekspresikan ide-ide tertentu.
Interpretasi
Hasil: Dari analisis ini, dapat disimpulkan bahwa film "The Hunger
Games" memiliki banyak makna yang mendalam yang dapat diungkapkan melalui
analisis semiotika struktural Ferdinand De Saussure. Penggunaan bahasa, simbol,
dan tata letak visual dalam film mencerminkan keadaan dan perasaan karakter,
serta memberikan wawasan tentang masyarakat fiksi yang digambarkan dalam film.
Analisis semiotika dapat membantu penonton untuk memahami lebih dalam makna
yang terkandung dalam film, serta memberikan wawasan yang lebih dalam tentang
struktur naratif dan visual dari film tersebut.
Kesimpulan:
Dalam penelitian ini, analisis semiotika Ferdinand De Saussure digunakan untuk
menganalisis film "The Hunger Games". Penelitian ini menunjukkan
bahwa penggunaan bahasa, simbol, dan tata letak visual dalam film dapat
diinterpretasikan untuk mengungkapkan makna yang lebih dalam tentang karakter,
masyarakat, dan tema film. Analisis semiotika dapat membantu penonton untuk
memahami lebih dalam makna dari film, serta memberikan wawasan yang lebih dalam
tentang struktur naratif dan visual dari film tersebut.
Komentar
Posting Komentar